Orang yang pertama kali
menemukan kecerdasan emosional adalah seorang psikolog bernama Howard Gardner. Ketika
itu ia menyebutnya sebagai kecerdasan interpersonal (interpersonal
intelligence). Kemudian istilah ini berubah atau menjadi lebih
populer dengan sebutan “Kecerdasan Emosional”, setelah terbitnya buku Emotional
Intelligence – Why It Can Matter More Than IQ, karangan Daniel Goleman.
Menyangkut penyebutan kecerdasan emosional dengan akronim EQ (emotional
quotient), maka sebagaimana dijelaskan oleh Muhammad Lawi Yusuf, 2006, Daniel
Goleman sendiri tidak pernah menyebut Kecerdasan Emosional dengan EQ, karena
memang dalam kecerdasan emosional tidak ada quotient atau
angka hasil bagi bilangan. Karena itu agar tidak terus
terjebak pada salah kaprah penggunaan akronim EQ dan SQ, maka dalam tulisan ini
EQ akan ditulis dengan “Kecerdasan Emosional”, dan SQ akan ditulis dengan
“Kecerdasan Spiritual” (tanpa embel-embel quotient).
Kecerdasan emosional menjelaskan
kemampuan seseorang untuk mendeteksi dan mengelola emosi. Orang yang
cerdas secara emosional adalah orang yang memahami kondisi dirinya, memahami
perasaan yang terjadi pada dirinya dan bisa mengambil tindakan yang positif
sebagai respon dari munculnya perasaan itu. Orang tersebut juga mampu
merasakan perasaan orang lain dan bisa menanggapinya secara proporsional.
Satu hal yang harus diperhatikan dalam mempelajari kecerdasan emosional ini
adalah bahwa teori ini sama sekali tidak bermanfaat bila tidak disertai dengan
praktek dalam kehidupan nyata. Artinya terkadang kita tahu tentang hal
yang baik dan buruk, tetapi kita sendiri tidak mempraktekkan untuk memilih yang
baik dan meninggalkan yang buruk. Di samping itu melatih kecerdasan emosi tidak cukup hanya dengan membaca buku atau dipraktikkan selama beberapa kali saja, tetapi harus dilakukan secara berkesinambungan sampai akhirnya membentuk suatu karakter bagi manusia itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Stephen R. Covey, yaitu ”Taburlah gagasan, petiklah perbuatan, taburlah perbuatan, petiklah kebiasaan, taburlah kebiasaan, petiklah karakter, taburlah karakter, petiklah nasib.”
Secara sederhana kecerdasan emosional dapat dipahami sebagai:
· Kemampuan mengenali emosi diri sendiri
· Kemampuan mengendalikan emosi dan mengambil tindakan yang tepat
· Kemampuan mengenali emosi orang lain
· Kemampuan bertindak dan berinteraksi dengan orang lain. ***
makasih informasi kecerdasannya sangat bermanfaat bagi saya.. ^_^
BalasHapus