Para pembaca
yang budiman,
Salah satu
nilai yang diharapkan muncul dari setiap aparatur adalah keteladanan. Sebuah nilai universal yang sangat dirindukan
oleh siapapun di dunia ini. Tetapi
sayangnya keteladanan ini menjadi barang yang sangat langka. Nyaris sulit ditemukan di dunia birokrasi,
atau kalaupun ada, barangkali bisa dihitung dengan jari. Indikasi yang paling mudah
dari ketiadaan keteladanan adalah banyaknya PNS yang bersikap apatis, semangat bekerja
yang mengendur, tingkat kedisiplinan yang merosot, dan perilaku korup yang
hampir merata pada semua lapisan. Di
tengah masyarakat, protes-protes anggota masyarakat terhadap perilaku pemimpin
dan kebijaksanaannya juga merupakan indikasi menurunnya keteladanan para
pemimpin.
Dahulu kita
punya tokoh pendidikan yang mewariskan nilai-nilai kepemimpinan yang sangat
populer ditelinga seluruh bangsa Indonesia.
Dialah Ki Hajar Dewantoro, dengan prinsip-prinsipnya yang melegenda; ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun
karso, dan tut wuri handayani.
Prinsip-prinsip
kepemimpinan Ki Hajar Dewantoro ini sesungguhnya merupakan refleksi pola pikir unggul yang beliau miliki, yang
kemudian menjadi warisan local wisdom
yang sangat bernilai. Tetapi sayangnya,
mungkin karena derasnya arus informasi tentang prinsip-prinsip kepemimpinan
impor, menyebabkan prinsip-prinsip ing
ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani, perlahan
lenyap hilang ditelan bumi.
Para pembaca
yang budiman,
Meskipun
prinsip-prinsip kepemimpinan impor tadi tampak luar biasa (mungkin sebenarnya biasa-biasa saja, tetapi karena gandrungnya kita
dengan segala hal yang berbau luar negeri, maka prinsip-prinsip tadi menjadi
tampak luar biasa), belum tentu prinsip-prinsip tersebut sesuai dengan
kultur bangsa Indonesia. Dan belum tentu
ia lebih baik dari nilai-nilai kearifan lokal yang kita miliki.
Mari kita
bersama membuktikan bahwa prinsip-prinsip kepemimpinan warisan Ki Hajar Dewantara
sangat powerful untuk kita terapkan
dalam kehidupan dunia birokrasi di Indonesia.
Prinsip
Ing Ngarso Sung Tulodo
Ing Ngarso mempunyai arti di depan/ di muka, Sung
berasal dari kata asung yang artinya memberi, Tulodo
berarti tauladan. Ing Ngarso
Sung Tulodo maknanya adalah bahwa seorang pemimpin harus mampu
memberikan suri tauladan bagi orang-orang disekitarnya. Ia harus dapat memberikan contoh bagi stafnya
perilaku jujur, disiplin, terbuka, berfikir positif, dan berintegritas tinggi. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar