Para pembaca yang budiman,
Tidak
dipungkiri, memberikan contoh atau keteladanan terhadap orang-orang yang kita
pimpin adalah hal yang sangat berat.
Mengapa? Karena sebagai pemimpin kita dituntut untuk menampilkan
kesempurnaan dalam segala segi, sementara kita menyadari bahwa kita belum
seperti itu. Lantas, apakah dengan
demikian kita tidak bisa menampilkan keteladan?
Jawabannya tentu bisa, bahkan harus bisa !
Menyangkut
keteladanan, maka pola pikir yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah “bahwa
keteladanan adalah sesuatu yang mutlak harus ada pada pada diri seorang pemimpin”. Dia harus
otomatis ada. Bila belum, maka harus
dibangun.
Dengan
demikian, seorang pemimpin pada level manapun ia berada, tidak ada alasan
baginya untuk tidak menampilkan keteladanan.
Karena sekali lagi, keteladanan adalah sesuatu yang inheren, melekat satu paket dengan figur pemimpinnya. Artinya, jangan mengaku sebagai pemimpin
kalau tidak bisa menunjukkan keteladanan.
Keteladanan itu Membahagiakan
Keteladanan
itu sekilas tampaknya berat, tetapi dengan sedikit mengubah cara pandang. Keteladanan sesungguhnya adalah sesuatu yang
sangat menyenangkan, sekaligus memberikan kebahagiaan bagi para pemimpin yang
membawakannya.
Mau bukti?
Mari kita lihat contoh-contoh berikut :
Ketika anda
datang ke kantor pada pagi hari jauh sebelum tanda masuk berbunyi, lalu anak
buah mengikuti jejak anda. Tidakkah ini
menyenangkan?
Ketika anda
mematikan semua lampu ruangan dan AC setelah tidak digunakan, lalu anak buah
mengikuti apa yang anda lakukan, tidakkah ini menyenangkan?
Ketika anda
menata rapi seluruh perlengkapan kerja, dan anak buah melakukan hal yang sama,
tidakkah ini menyenangkan?
Ketika anda
memutuskan untuk selalu hadir pada acara apel pagi, dan anak buah anda
mengikutinya, tidakkah ini menyenangkan?
Ketika anda berkomitmen
untuk tidak korupsi, lalu anak buah melihat itu dan mereka malu bila bila
melakukan yang bertentangan dengan apa yang anda contohkan, tidakkah ini
menyenangkan?
Ya,
menyenangkan dan sangat membahagiakan..!! kebahagiaan yang nilainya jauh
melampaui nilai uang yang anda korupsi (maaf, itu kalau anda korupsi). ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar