Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan Handayani
berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga arti Tut Wuri Handayani ialah
seorang pemimpin harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari
belakang. Dorongan moral ini sangat
dibutuhkan oleh orang-orang disekitar kita untuk menumbuhkan motivasi dan
semangat. Ia juga selalu berusaha
memberikan kepercayaan kepada staf yang dipimpin, mendorong dan mendukung
setiap staf untuk tampil maju menunjukkan kemampuannya.
Pemimpin yang berada di barisan belakang harus
pandai-pandai mengikuti barisan di depannya, agar konsisten gerakan dan
arahnya, agar terjadi apa yang disebut goal cogruency, suatu keadaan di
mana tujuan individu yang berada dalam suatu organisasi konsisten dengan tujuan
organisasi. Tanpa goal congruency,
arah gerakan organisasi menjadi berat karena banyaknya arah yang tidak sama dan
mungkin justru saling berlawanan.
Seorang pemimpin sejati harus bisa ngemong
(bahasa jawa yang berarti melayani, mengasuh, take care of). Bagaimana seorang penggembala itik berjalan
diposisi paling belakang setelah barisan itik-itik yang digembalanya, sering
digunakan sebagai ilustrasi untuk menggambarkan bagaimana seorang pemimpin
dapat mengarahkan orang dari belakang.
Setiap orang memiliki bakat sendiri-sendiri. Setiap orang juga memiliki kemampuan untuk
bisa bergerak maju mendapatkan apa yang mereka mau, dan juga apa yang
diinginkan oleh organisasi. Pemimpin
sejati memberikan dorongan dari belakang, tetap mengarahkan agar sesuai tujuan,
dan mampu memastikan bahwa orang-orang di dalam organisasi bekerja sesuai
dengan arah dan strategi yang telah ditetapkan.
Jadi, seorang pemimpin sejati akan tut wuri handayani.
Jika diartikan secara keseluruhan Tut Wuri Handayani bertujuan untuk menciptakan pribadi yang mandiri
dan tidak bergantung kepada orang lain.
Dan diharapkan akan muncul generasi baru yang akan berani memimpin tanpa
menunggu orang lain untuk memimpin. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar