Rabu, 10 April 2013

APA SIH POLA PIKIR ITU ?



Para pembaca yang budiman,
Pola Pikir atau mindset adalah sekumpulan kepercayaan (belief) atau cara berpikir yang mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang, yang akhirnya akan menentukan level keberhasilan hidupnya.  (Adi W. Gunawan dalam Yoga, 2008).
Adi meyakini bahwa belief menentukan cara berpikir, berkomunikasi dan bertindak seseorang.  Dengan demikian jika ingin mengubah pola pikir, yang harus diubah adalah belief atau kumpulan belief.  Dweck, 2008, mengatakan  bahwa “Pandangan yang orang adopsi untuk dirinya sangat mempengaruhi cara orang tersebut mengarahkan kehidupan”.  Artinya kepercayaan atau keyakinan seseorang memiliki kekuatan yang dapat mengubah pikiran, kesadaran, perasaan, sikap, dan lain-lain, yang pada akhirnya membentuk kehidupannya saat ini.

Jenis-jenis Pola Pikir
Carol S. Dweck, 2008 dalam bukunya Change Your Mindset – Change Your Life, mengatakan bahwa pada dasarnya ada dua jenis pola pikir manusia, yaitu pola pikir tetap dan pola pikir berkembang.  Ciri-ciri dari kedua jenis pola pikir tersebut diantaranya sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Perbedaan Orang yang Berpola Pikir Tetap dan Pola Pikir Berkembang
NO
POLA PIKIR TETAP
POLA PIKIR BERKEMBANG
1
Sibuk membuktikan kehebatan dirinya.
Tidak punya kepentingan untuk membuktikan diri mereka.  Mereka hanya melakukan apa yang mereka cintai.
2
Menggunakan segala cara untuk mencapai sukses.
Meyakini bahwa mengelak, curang, dan menyalahkan orang lain bukanlah resep untuk sukses.
3
Defensif bila orang lain menunjukkan kesalahannya.
Berani mengakui kesalahan, dan mengambil lebih banyak manfaat dari umpan balik yang ia dapatkan.
4
Ingin menjadi satu-satunya ikan besar.
Tidak akan menegaskan statusnya dengan merendahkan orang lain.  Ia tidak akan menghalangi karyawan yang berkinerja tinggi, dan tidak menganggap karyawan tersebut adalah ancaman baginya.
5
Lebih fokus pada kekuasaannya ketimbang kesejahteraan karyawannya. 
Peduli terhadap pengembangan personil.  Bertanggungjawab atas proses-proses yang membawa kesuksesan, dan mempertahankannya
6
Semua keberhasilan karena dirinya.
Tidak senang disebut sebagai orang pertama.  Mereka akan mengatakan, “Hampir semua yang telah saya lakukan dalam hidup dapat terselesaikan berkat kerjasama dengan orang lain...”
7
Pendapatnya yang paling benar
Menumbuhkan pandangan-pandangan alternatif dan konstruktif, mempersilahkan karyawannya untuk mengambil sudut pandang yang berbeda, sehingga ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam posisinya

Setelah melihat tabel ini, kira-kira termasuk yang manakah anda..?
Setelah memahami pengertian pola pikir, kedepan kita perlu memahami faktor-faktor apa sajakah yang dapat memengaruhi pola pikir seseorang.  Nantikan postingan saya berikutnya...

5 komentar:

  1. gimna kl seseorang tidak mengetahui apa pola pikirnya sendiri ?
    tlong d jawab ya !!!!!

    BalasHapus
  2. Terimakasih Virda atas pertanyaannya, singkat tapi sangat fundamental.

    Karena pola pikir adalah cara berpikir atau keyakinan seseorang yang teraktualisasi dalam tindakan2nya, maka pola pikir hanya bisa diketahui setelah melihat sikap perilaku/tindakan seseorang secara nyata.

    Karena setiap orang pada dasarnya memahami sikap apa yang dia ambil, tindakan apa yang dia lakukan, maka logikanya setiap orang bisa mengetahui pola pikirnya sendiri. Cuma persoalannya.. apakah kita cukup punya kesadaran atau tidak dengan sikap, perilaku, dan tindakan kita selama ini...

    Untuk mudahnya mari kita lihat beberapa contoh berikut ini:
    1. Tatkala hujan turun.... ada orang yang bereaksi positif dan ada yang negatif. Kalau ia menunjukkan sikap perilaku yang mengeluh, tidak happy, bersungut-sungut, lalu mengurungkan kegiatannya dengan perasaan jengkel, maka dapat diduga bahwa pola pikir org ini kurang positif. Tetapi bila org tsb tetap happy, tetap beraktivitas, tetap enjoy..maka patut diduga bahwa org tsb memiliki pola pikir yg baik, yaitu bahwa hujan adalah rahmat (kasih sayang) dari ALLAH SWT, bahwa ia harus bersyukur dg turunnya hujan tsb, bahwa ia harus tetap bersuka cita, dan bahwa ia harus berdoa kepada ALLAH agar diturunkan hujan yg bermanfaat. Kalaupun hujan menyebabkan ia harus menghentikan aktivitasnya, maka hal tsb ia lakukan tanpa mengeluh, tanpa jengkel.

    Contoh lain:
    Ada orang yang terbiasa bangun pagi dan ada yang tidak. Hal ini ternyata sangat dipengaruhi oleh pola pikirnya. Orang yang terbiasa bangun pagi patut diduga memiliki pola pikir bahwa bangun pagi adalah perintah ALLAH, bangun pagi itu menyehatkan, bangun pagi itu membuka pintu2 rizki. Sedangkan orang yang kebiasaannya selalu bangun kesiangan, maka patut diduga ia tidak memiliki pola pikir spt orang yang pertama tadi.

    Contoh lainnya lagi:
    Apa reaksi anda ketika menemukan dompet seseorang yang penuh dengan uang, kartu ATM, kartu kredit? Pilihan ekstrimnya, ambil lalu manfaatkan, atau berusaha cari tahu pemiliknya dan mengembalikannya dengan utuh? Pilihan tindakan yang diambil tentu tergantung dari pola pikir yang Anda miliki, dari keyakinan-keyakinan yang Anda miliki.. kalau anda punya pola pikir atau punya keyakinan bahwa dompet itu adalah hak seseorang yang tidak boleh didzalimi, maka hampir bisa dipastikan anda akan mencari pemilik dompet tsb dan mengembalikannya secara utuh.

    Lalu... kembali kepada pertanyaan Anda, bagaimana kalau seseorang tidak mengetahui pola pikirnya sendiri?
    Menurut saya, dalam konteks akademis maka untuk orang2 yang tidak memahami pola pikirnya sendiri, sangat dianjurkan orang mempelajari ilmu tentang pola pikir. Tetapi dalam konteks kehidupan nyata sehari-hari, kita tidak perlu risau apakah kita tahu pola pikir kita atau tidak, yang penting adalah adanya upaya untuk selalu meningkatkan kesadaran (awareness) tentang sikap2 kita, perilaku kita, respon kita atas sesuatu, dan kebiasaan-kebiasaan kita selama ini.. apakah berdampak positif atau tidak, memberikan manfaat atau tidak, mendukung atau tidak... bagi kesuksesan diri sendiri, kesuksesan keluarga, kesuksesan orang lain, kesuksesan hubungan kita dengan Sang Maha Penguasa dan Pemilik langit dan bumi, dan tentunya dampak akhir yang kita inginkan adalah kesuksesan kita hidup (selamat, bahagia, sejahtera) di dunia dan akhirat.

    Dengan selalu menumbuhkan kesadaran ini, maka sikap yang baik, perilaku yang baik, respon yang baik, kebiasaan yang baik... pada akhirnya akan mengantarkan kita menjadi orang yang memiliki pola pikir yang baik pula (dan itu bisa kita capai tanpa kita harus memahami secara akademis apa itu pola pikir).

    Demikian Virda, semoga penjelasan singkat ini cukup memuaskan anda.
    Have a good awareness...

    BalasHapus
  3. terimakasih bapak ulasan tentang pola pikir sangat membantu saya, bapak mau nanya referensi buku tentang pola pikir yang banyak mengulas tu apa ya pak kebetulan saya sedang menyusun makalah tentang pola pikir,,, trimakasih. mohon dijawab,,,,

    BalasHapus
  4. setuju konsep pola pikir tersebut dan bagaiman caranya kita mengantar generasi bangsa ini menjadi generasi yang punya prisip bangsa yang besar dengan harga diri yang bernilai sebagai bangsa timur.

    BalasHapus
  5. sengat mendukung bapak terima kasih banyak atas ilmunya

    BalasHapus