Kamis, 11 April 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA PIKIR

Sedikitnya ada empat faktor yang mempengaruhi pola pikir seseorang, yaitu lingkungan keluarga, pergaulan dengan masyarakat, pendidikan, dan sistem kepercayaan atau keyakinan.

1.      Lingkungan Keluarga
Keluarga yang mengembangkan kebiasaan makan bersama, membaca buku, mematikan lampu setelah selesai digunakan, dan kebiasaan positif lainnya, akan menghasilkan anggota keluarga yang memiliki pola pikir yang terwarnai oleh nilai-nilai yang dibangun bersama oleh keluarga tadi.
Pola pikir seseorang yang berasal dari keluarga yang sarat dengan sistem nilai positif, dipastikan akan lebih unggul dari keluarga yang tidak atau kurang membangun sistem nilainya.

2.      Pergaulan dengan Masyarakat
Aparatur yang banyak berteman dengan pengusaha, cenderung memperlihatkan pola pikir seperti pengusaha.  Aparatur yang berteman dengan politikus, cenderung akan mengikuti gaya berpikir politikus.  Aparatur yang berteman dengan tukang rumpi, dia akan tertular dengan kegatalannya para perumpi.  Dan, bila seorang aparatur berteman dengan orang yang shalih, diapun cenderung akan mengadopsi sifat-sifat dan cara berpikir orang shalih tersebut.  Konsekuensinya, bila seorang aparatur ingin memiliki pola pikir yang baik, ia akan berhati-hati dalam memilih teman.  

3.      Pendidikan
Pendidikan adalah solusi terbaik untuk membentuk pola pikir yang unggul.  Seorang aparatur tidak akan membiarkan waktunya berlalu tanpa membaca buku.  Ia akan rajin men-charge dirinya sendiri melalui seminar-seminar yang bermanfaat.  Ia akan gunakan internet untuk mencari berbagai informasi yang dapat mendukung karirnya sebagai seorang aparatur.  Ia akan berusaha untuk meningkatkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, bukan karena selembar ijazah atau kebanggaan menyandang sederet gelar akademik, tapi karena kesadaran untuk terus meningkatkan kompetensi diri.  Iapun Ia tidak akan membiarkan dirinya menonton TV lebih dari satu jam sehari.

4.      Sistem Kepercayaan (Belief System)
Para pembaca yang budiman,
Faktor yang paling dominan mempengaruhi pola pikir adalah sistem kepercayaan atau keyakinan seseorang (belief system).  Bukti sangat kuat bahwa sistem keyakinan memberikan pengaruh yang paling dominan terhadap pola pikir seorang aparatur, adalah ketika ia dihadapkan pada peluang melakukan korupsi.  Satu-satunya yang sanggup mencegah perbuatan tersebut bukanlah sanksi dari atasan, KPK, Kejaksaan, atau dari Kepolisian.., tetapi rasa takutnya kepada Tuhannya.  Bahwa suatu hari nanti, setiap orang akan dibalas sesuai dengan apa yang diperbuatnya.  Ia merasa tidak akan sanggup menghadapi murka Tuhan Yang Maha Keras siksanya atas korupsi yang ia lakukan.  Ia juga sadar bahwa azab neraka, bukanlah akhir kehidupan yang baik.
Belief System, atau sistem kepercayaan, atau sistem keyakinan, juga mampu mengarahkan seorang Aparatur untuk memberikan pelayanan terbaik kepada semua orang yang berurusan dengannya, baik itu masyarakat, atasan, bawahan, atau kolega. 
Seorang Aparatur yang mempunyai mental senang, ikhlas, dan antusias dalam  melayani, berkeyakinan bahwa semua itu ia lakukan semata karena ia ingin bermanfaat bagi manusia lainnya.  
Ia meyakini bahwa apa yang ditabur akan dituai, artinya pelayanannya kepada masyarakat bukan sekedar melaksanakan tugas, tapi juga investasi yang sangat bernilai untuk akhiratnya kelak.  Investasi yang dapat menghantarkannya kepada hadiah yang paling dinanti umat manusia sedunia, ...surga !! – the most most beautiful place, where anybody in it are allowed to do and to get anything they want.  A Place that never imagine before.
Bila dalam sebuah lembaga ditemukan aparatur yang selalu disiplin, berkinerja baik, bertanggungjawab, selalu berusaha meningkatkan kompetensinya, berusaha melayani pimpinan, kolega, bawahan, dan masyarakatnya dengan pelayanan yang terbaik, sangat boleh jadi ia adalah aparatur yang memiliki pola pikir akhirat, belief system yang menurut kami tiada tandingannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar