Jumat, 12 April 2013

PEMIMPIN MENJADI MENTOR BAGI PENGIKUTNYA



Dalam prinsip Tut Wuri Handayani, dimana pegawai diharapkan akan bisa bekerja mandiri dengan arahan dan dorongan dari pemimpinnya, maka arahan dan dorongan ini akan memberikan hasil yang efektif bila pegawai memiliki kompetensi yang cukup untuk melakukan semua tugas yang dibebankan. 
Seorang pemimpin akan sukses bila didukung oleh pengikut yang berkualitas dan bersedia bekerja dengan tulus, gembira, dan antusias, bahkan meskipun ketika pemimpin sedang tidak bersama mereka.  Untuk mendapatkan dukungan yang seperti ini maka seorang pemimpin dituntut untuk mampu membimbing dan mengembangkan pengikutnya agar memiliki kualitas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan yang dibutuhkan, dan memiliki kesediaan 100 persen untuk membantu pemimpinnya.
Untuk bisa mewujudkan hal ini maka seorang pemimpin tidak meletakkan fokus mereka pada diri mereka sendiri.  Mereka tidak terjebak pada egoisme untuk mendapatkan: posisi, kekuasaan, uang, dan kemewahan.   Mereka juga tidak ingin berpikiran sempit “memperoleh lebih banyak barang daripada tetangga sebelah”. 
Mereka sadar bahwa untuk bisa sukses, mereka harus memberi kepada orang lain.  Seperti apa yang dikatakan oleh Douglas M. Lawson, “Dengan apa yang kita terima, keberadaan kita hanya sementara, namun kita hidup selamanya melalui apa yang kita berikan.”
Seorang pemimpin sejati tidak segan untuk membuat orang lain menjadi lebih baik.  Mereka tidak merasa terancam karena memikirkan ada orang lain yang menjadi lebih sukses dan naik ke tingkatan yang lebih tinggi.  Mereka tidak takut digantikan oleh orang lain.  Membimbing orang lain adalah kegembiraan pemimpin yang sukses.  ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar